ORCELLA SWIMMING CLUB CIMAHI
Sabtu, 21 Desember 2013
Jumat, 01 Maret 2013
Senin, 25 Februari 2013
Kesulitan yang sering ditemukan ketika melatih renang itu sebenarnya banyak sekali namun perlahan namun pasti seiring dengan waktu berbagai cara kesulitan itu dapat diatasi dengan kreatifitas kita. Contoh kecil saja ketika ada salah satu siswa renang yang sangat takut (penakut) akibat trauma yang dialami sebelumnya membuat pelatih membutuhkan perhatian khusus sedangkan pelatih harus membagi perhhatian dan tugas kepada semua atlit atau siswa. Namun hal itu sudah bukan masalah serius lagi bagi pelatih, karena dengan pembagian kelompok latihan juga penugasan dan perhatian yang terbagi membuat proses latihan semakin kondusif.
Kamis, 21 Februari 2013
MEMELIHARA KEBUGARAN JASMANI
KEBUGARAN JASMANI
Membina Kebugaran Jasmani dengan Latihan Fisik Teratur
|
Prof. Drs. H. M. Tahir Djide
"Sejumlah pelaku
dan mantan olah ragawan menemui ajalnya tatkala sedang melakukan olah raga.
Ada yang sedang bermain sepak bola, bulu tangkis, dan bermain golf.
Kasus-kasus yang terjadi dalam olah raga ini, menarik untuk dikaji dari
berbagai aspek."
MEMILIKI alat-alat
latihan yang harganya mahal, kemudian Anda senantiasa menggunakan kendaraan
bagus yang serba elektronik, pada kenyataannya alat-alat latihan tersebut
tidak memberikan penghematan apa-apa bagi Anda. Namun sebaliknya, Anda
seharusnya terlibat dengan latihan-latihan fisik dan gerakan olah raga yang
justru sangat dibutuhkan dalam hidup ini.
Latihan fisik yang
teratur merupakan cara terbaik untuk mewaspadai pemeliharaan aspek kekuatan
anggota tubuh dan hal ini mungkin membantu untuk mencapai umur panjang.
Ketidakaktifan bergerak dan berlatih, pada hakekatnya secara pelan dan pasti
akan membunuh Anda.
Kebiasaan hidup pasif
dan tidak aktif bergerak, merupakan gejala kematian sebelum waktunya. Alasan
kelasik untuk "tidak aktif" bergerak adalah tidak ada waktu,
kesempatan tidak ada, tidak punya uang untuk biaya latihan, dan tidak
bergairah, tidak bersemangat dan tidak disiplin.
Latihan kesegaran
jasmani mempunyai tujuan memperbaiki dan mempertahankan fungsi-fungsi tubuh
seperti kekuatan, keuletan, daya tahan, dan sistem sirkulasi pernapasan.
Kesegaran jasmani harus dijadikan way of life dan gaya hidup Anda yang menyenangkan. Jaringan
dan fungsi-fungsi tubuh dapat diperbaiki melalui latihan atau kegiatan fisik.
Oleh karena itu, setiap latihan harus intensif dengan frekuensi yang cukup
untuk merangsang pertumbuhan tubuh.
Menurut Laurence E.
Morehouse, Ph. D. dalam bukunya "Total fitness in 30 minutes A.
Week" kita membutuhkan lima cara untuk mempertahankan keadaan dan sikap
tubuh yang baik. Pertama adalah gerakan-gerakan tangan Anda untuk menjangkau
barang yang lebih tinggi letaknya dan biasakan melakukan gerakan-gerakan
memutar tubuh, membungkukkan tubuh, dan membengkokkan anggota tubuh.
Kedua dengan berdiri
tegak total selama 2 jam dalam sehari, biasakan mengangkat barang/benda yang
"agak berat" selama 15 detik. Jalan kaki dengan irama cepat
sekurang-kurangnya 3 menit, untuk merangsang sistem kardiovaskuler, dan
lakukan latihan fisik, yang menghabiskan kira-kira 300 kalori setiap hari.
Mungkin akan sangat baik bila Anda membiasakan diri latihan lari sejauh 3 mil
(1 mil =1690 meter).
Orang yang tidak aktif
bergerak selama 3 (tiga) hari, akan kehilangan 5% kekuatannya. Oleh sebab
itu, membina kesegaran jasmani dengan latihan-latihan fisik yang teratur,
harus dijadikan "gaya
hidup yang menyenangkan".
Untuk mengembangkan
seluruh otot-otot tubuh dibutuhkan berbagai jenis atau bentuk latihan fisik
yang berbeda dan bervariasi. Kata kunci untuk mendorong Anda selalu aktif
bergerak adalah jangan berbaring, jika Anda masih mampu duduk. Jangan duduk,
jika Anda masih mampu berdiri. Dan jangan berdiri, jika Anda mampu bergerak.
Anda harus berusaha
untuk mempertahankan berlatih selama 10 menit dalam sehari, tiga hari dalam
seminggu. Hal ini akan mempertahankan tingkat yang memuaskan dari perkembangan
jaringan otot, keuletan dan kekuatan dari otot-otot dan keuletan sistem
kardio-respiratorius.
Oleh karena itu harus
diwaspadai daerah-daerah tubuh yang sering mengalami persoalan khusus, yakni:
punggung, pinggang, dan pangkal paha. Pada dasarnya banyak bentuk-bentuk
latihan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kasus-kasus ini.
Peringatan yang
berikut ini, penting diperhatikan, manakala Anda baru saja "naik tangga
atau membawa barang berat atau melakukan kerja fisik ringan seperti
berkebun" dan merasakan rasa nyeri di dada, pusing atau pingsan,
gangguan saluran pencemaran, sukar bernapas, dan gejala-gejala seperti
influensa.
Sehubungan dengan
masalah proses latihan fisik yang dilakukan, dianjurkan untuk menggunakan
denyut nadi sebagai nilai pengatur untuk menyesuaikan ketepatan persepsi
usaha Anda, sehingga Anda dapat menemukan seberapa intensitas latihan yang
tepat untuk Anda.(Penulis adalah dosen FPOK UPI Bandung)***
|
RENANG BAIK UNTUK PERTUMBUHAN
RENANG BAIK UNTUK MEMBANTU PERTUMBUHAN TINGGI BADAN
Benarkah Renang Menambah Tinggi Badan?
Benarkah Renang Menambah Tinggi Badan?
Oleh: Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Msi
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
Renang adalah olah raga favorit yang dipilih orang tua bagi anak-anaknya. Olah raga ini menjadi cara untuk menggenjot tinggi badan si kecil. Benarkah demikian?
Selain cerdas, sehat, dan kuat, harapan orang tua saat ini adalah anak-anaknya mempunyai tubuh yang tinggi. Karena beberapa bidang pekerjaan menuntut seseorang bertubuh tinggi. Di Indonesia tinggi badan laki-laki ideal adalah 170-180 cm sedangkan tinggi badan perempuan 160-170 cm.
Berenang adalah salah satu olah raga yang paling sering dipilih orang tua guna memacu tinggi badan anak. Meski tidak dirancang menjadi atlit renang, anak pun secara rutin diajak berenang. Jika tidak, jangan harap anak bertubuh tinggi. Mitos ini sudah jamak kita dengar. Bisa jadi, anda pun berpendapat sama.
Sebelum para orang tua kecewa setelah bertahun-tahun mengajak si kecil berenang, dan berharap pertambahan tinggi tubuh anak melebihi anak lainnya, sebaiknya marilah mencari tahu faktor-faktor apa sajakah yang dapat membuat si kecil bertubuh tinggi.
Fakta yang sebenarnya
Berenang memang melatih semua otot-otot tubuh sehingga dapat membantu anak untuk bertambah tinggi. Olah raga ini dapat memicu hormon-hormon pertumbuhan bekerja lebih baik agar si kecil terus bertambah tinggi dan berkembang. Namun, berenang hanyalah salah satu dari sekian banyak aktifitas yang dapat dilakukan si kecil dengan manfaat yang sama (baca: menambah tinggi badan).
Pertambahan tinggi badan anak tidak hanya dipicu oleh aktivitas renang. Hal lain yang lebih menentukan dalam urusan tinggi badan adalah faktor genetik atau keturunan. Jika tinggi badan anda dan pasangan biasa-biasa saja maka besar kemungkinan tinggi badan si kecil pun biasa-biasa saja. Begitu pula sebaliknya. Jika tubuh anda tinggi semampai si kecil cenderung memiliki postur tubuh demikian.
Faktor lain yang juga turut- memicu tumbuh kembang anak-- adalah nutrisi. Anak yang mendapatkan nutrisi memadai dan seimbang cenderung tumbuh secara optimal. Jadi meskipun anak sering berenang tapi pola makannya buruk, tinggi badannya tetap tidak akan bertambah.
Istirahat, adalah syarat pen-ting bagi tumbuh kembang anak. Tubuh akan menjadi lebih tinggi dan bertambah besar pada saat ia beristirahat (tidur). Ini artinya jika si kecil ingin pertumbuhan badannya optimal maka ia harus mendapatkan istirahat yang memadai. Untuk itu, pastikan pola tidur si kecil cukup sehat.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah tahapan pertumbuhan anak. Dalam perkembangannya anak mengalami saat-saat di mana tubuhnya berkembang sangat lambat dan sangat cepat. Sehingga, kendati si kecil berenang secara teratur, tinggi badannya tidak akan bertambah jika aktifitas ini dilakukan pada fase pertumbuhan lambat yaitu sekitar usia bayi-balita dan usia 16-17 tahun.
Pertumbuhan cepat terjadi pada usia 9-12 tahun. Yaitu ketika anak memasuki masa puber. Pada saat ini hormon-hormon pertumbuhan bekerja sangat aktif. Jadi meskipun anak tidak berenang, akan terjadi pertumbuhan tinggi badan yang signifikan. Tetapi, dengan melakukan aktifitas fisik yang cukup, salah satunya dengan renang, pertumbuhan atau penambahan tinggi badan akan semakin optimal.
Namun dengan kenyataan ini bukan berarti anda tidak perlu mengenalkan olah raga renang sejak dini pada anak. Banyak sekali manfaat berenang selain menambah tinggi badan. Pada anak-anak yang mempuyai riwayat asma atau sudah menderita asma, berenang dapat membantu melatih paru-parunya. Berenang juga dapat menjadi sarana yang efektif bagi anak untuk bersosialisasi, melatih keberanian, dan mengenal lingkungan baru.
Oleh: Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Msi
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
Renang adalah olah raga favorit yang dipilih orang tua bagi anak-anaknya. Olah raga ini menjadi cara untuk menggenjot tinggi badan si kecil. Benarkah demikian?
Selain cerdas, sehat, dan kuat, harapan orang tua saat ini adalah anak-anaknya mempunyai tubuh yang tinggi. Karena beberapa bidang pekerjaan menuntut seseorang bertubuh tinggi. Di Indonesia tinggi badan laki-laki ideal adalah 170-180 cm sedangkan tinggi badan perempuan 160-170 cm.
Berenang adalah salah satu olah raga yang paling sering dipilih orang tua guna memacu tinggi badan anak. Meski tidak dirancang menjadi atlit renang, anak pun secara rutin diajak berenang. Jika tidak, jangan harap anak bertubuh tinggi. Mitos ini sudah jamak kita dengar. Bisa jadi, anda pun berpendapat sama.
Sebelum para orang tua kecewa setelah bertahun-tahun mengajak si kecil berenang, dan berharap pertambahan tinggi tubuh anak melebihi anak lainnya, sebaiknya marilah mencari tahu faktor-faktor apa sajakah yang dapat membuat si kecil bertubuh tinggi.
Fakta yang sebenarnya
Berenang memang melatih semua otot-otot tubuh sehingga dapat membantu anak untuk bertambah tinggi. Olah raga ini dapat memicu hormon-hormon pertumbuhan bekerja lebih baik agar si kecil terus bertambah tinggi dan berkembang. Namun, berenang hanyalah salah satu dari sekian banyak aktifitas yang dapat dilakukan si kecil dengan manfaat yang sama (baca: menambah tinggi badan).
Pertambahan tinggi badan anak tidak hanya dipicu oleh aktivitas renang. Hal lain yang lebih menentukan dalam urusan tinggi badan adalah faktor genetik atau keturunan. Jika tinggi badan anda dan pasangan biasa-biasa saja maka besar kemungkinan tinggi badan si kecil pun biasa-biasa saja. Begitu pula sebaliknya. Jika tubuh anda tinggi semampai si kecil cenderung memiliki postur tubuh demikian.
Faktor lain yang juga turut- memicu tumbuh kembang anak-- adalah nutrisi. Anak yang mendapatkan nutrisi memadai dan seimbang cenderung tumbuh secara optimal. Jadi meskipun anak sering berenang tapi pola makannya buruk, tinggi badannya tetap tidak akan bertambah.
Istirahat, adalah syarat pen-ting bagi tumbuh kembang anak. Tubuh akan menjadi lebih tinggi dan bertambah besar pada saat ia beristirahat (tidur). Ini artinya jika si kecil ingin pertumbuhan badannya optimal maka ia harus mendapatkan istirahat yang memadai. Untuk itu, pastikan pola tidur si kecil cukup sehat.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah tahapan pertumbuhan anak. Dalam perkembangannya anak mengalami saat-saat di mana tubuhnya berkembang sangat lambat dan sangat cepat. Sehingga, kendati si kecil berenang secara teratur, tinggi badannya tidak akan bertambah jika aktifitas ini dilakukan pada fase pertumbuhan lambat yaitu sekitar usia bayi-balita dan usia 16-17 tahun.
Pertumbuhan cepat terjadi pada usia 9-12 tahun. Yaitu ketika anak memasuki masa puber. Pada saat ini hormon-hormon pertumbuhan bekerja sangat aktif. Jadi meskipun anak tidak berenang, akan terjadi pertumbuhan tinggi badan yang signifikan. Tetapi, dengan melakukan aktifitas fisik yang cukup, salah satunya dengan renang, pertumbuhan atau penambahan tinggi badan akan semakin optimal.
Namun dengan kenyataan ini bukan berarti anda tidak perlu mengenalkan olah raga renang sejak dini pada anak. Banyak sekali manfaat berenang selain menambah tinggi badan. Pada anak-anak yang mempuyai riwayat asma atau sudah menderita asma, berenang dapat membantu melatih paru-parunya. Berenang juga dapat menjadi sarana yang efektif bagi anak untuk bersosialisasi, melatih keberanian, dan mengenal lingkungan baru.
Langganan:
Postingan (Atom)