KEBUGARAN JASMANI
Membina Kebugaran Jasmani dengan Latihan Fisik Teratur
|
Prof. Drs. H. M. Tahir Djide
"Sejumlah pelaku
dan mantan olah ragawan menemui ajalnya tatkala sedang melakukan olah raga.
Ada yang sedang bermain sepak bola, bulu tangkis, dan bermain golf.
Kasus-kasus yang terjadi dalam olah raga ini, menarik untuk dikaji dari
berbagai aspek."
MEMILIKI alat-alat
latihan yang harganya mahal, kemudian Anda senantiasa menggunakan kendaraan
bagus yang serba elektronik, pada kenyataannya alat-alat latihan tersebut
tidak memberikan penghematan apa-apa bagi Anda. Namun sebaliknya, Anda
seharusnya terlibat dengan latihan-latihan fisik dan gerakan olah raga yang
justru sangat dibutuhkan dalam hidup ini.
Latihan fisik yang
teratur merupakan cara terbaik untuk mewaspadai pemeliharaan aspek kekuatan
anggota tubuh dan hal ini mungkin membantu untuk mencapai umur panjang.
Ketidakaktifan bergerak dan berlatih, pada hakekatnya secara pelan dan pasti
akan membunuh Anda.
Kebiasaan hidup pasif
dan tidak aktif bergerak, merupakan gejala kematian sebelum waktunya. Alasan
kelasik untuk "tidak aktif" bergerak adalah tidak ada waktu,
kesempatan tidak ada, tidak punya uang untuk biaya latihan, dan tidak
bergairah, tidak bersemangat dan tidak disiplin.
Latihan kesegaran
jasmani mempunyai tujuan memperbaiki dan mempertahankan fungsi-fungsi tubuh
seperti kekuatan, keuletan, daya tahan, dan sistem sirkulasi pernapasan.
Kesegaran jasmani harus dijadikan way of life dan gaya hidup Anda yang menyenangkan. Jaringan
dan fungsi-fungsi tubuh dapat diperbaiki melalui latihan atau kegiatan fisik.
Oleh karena itu, setiap latihan harus intensif dengan frekuensi yang cukup
untuk merangsang pertumbuhan tubuh.
Menurut Laurence E.
Morehouse, Ph. D. dalam bukunya "Total fitness in 30 minutes A.
Week" kita membutuhkan lima cara untuk mempertahankan keadaan dan sikap
tubuh yang baik. Pertama adalah gerakan-gerakan tangan Anda untuk menjangkau
barang yang lebih tinggi letaknya dan biasakan melakukan gerakan-gerakan
memutar tubuh, membungkukkan tubuh, dan membengkokkan anggota tubuh.
Kedua dengan berdiri
tegak total selama 2 jam dalam sehari, biasakan mengangkat barang/benda yang
"agak berat" selama 15 detik. Jalan kaki dengan irama cepat
sekurang-kurangnya 3 menit, untuk merangsang sistem kardiovaskuler, dan
lakukan latihan fisik, yang menghabiskan kira-kira 300 kalori setiap hari.
Mungkin akan sangat baik bila Anda membiasakan diri latihan lari sejauh 3 mil
(1 mil =1690 meter).
Orang yang tidak aktif
bergerak selama 3 (tiga) hari, akan kehilangan 5% kekuatannya. Oleh sebab
itu, membina kesegaran jasmani dengan latihan-latihan fisik yang teratur,
harus dijadikan "gaya
hidup yang menyenangkan".
Untuk mengembangkan
seluruh otot-otot tubuh dibutuhkan berbagai jenis atau bentuk latihan fisik
yang berbeda dan bervariasi. Kata kunci untuk mendorong Anda selalu aktif
bergerak adalah jangan berbaring, jika Anda masih mampu duduk. Jangan duduk,
jika Anda masih mampu berdiri. Dan jangan berdiri, jika Anda mampu bergerak.
Anda harus berusaha
untuk mempertahankan berlatih selama 10 menit dalam sehari, tiga hari dalam
seminggu. Hal ini akan mempertahankan tingkat yang memuaskan dari perkembangan
jaringan otot, keuletan dan kekuatan dari otot-otot dan keuletan sistem
kardio-respiratorius.
Oleh karena itu harus
diwaspadai daerah-daerah tubuh yang sering mengalami persoalan khusus, yakni:
punggung, pinggang, dan pangkal paha. Pada dasarnya banyak bentuk-bentuk
latihan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kasus-kasus ini.
Peringatan yang
berikut ini, penting diperhatikan, manakala Anda baru saja "naik tangga
atau membawa barang berat atau melakukan kerja fisik ringan seperti
berkebun" dan merasakan rasa nyeri di dada, pusing atau pingsan,
gangguan saluran pencemaran, sukar bernapas, dan gejala-gejala seperti
influensa.
Sehubungan dengan
masalah proses latihan fisik yang dilakukan, dianjurkan untuk menggunakan
denyut nadi sebagai nilai pengatur untuk menyesuaikan ketepatan persepsi
usaha Anda, sehingga Anda dapat menemukan seberapa intensitas latihan yang
tepat untuk Anda.(Penulis adalah dosen FPOK UPI Bandung)***
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar